Hakikat kehidupan ini adalah ujian dari Allah swt. Kesenangan dan kesusahan yang dialami oleh seseorang bukanlah pada hakikat yang sebenarnya. Firman Allah swt;
الم * أَحَسِبَ النَّاسُ أَنْ يُتْرَكُوا أَنْ يَقُولُوا آمَنَّا وَهُمْ لا يُفْتَنُونَ * وَلَقَدْ فَتَنَّا الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ فَلَيَعْلَمَنَّ اللهُ الَّذِينَ صَدَقُوا وَلَيَعْلَمَنَّ الْكَاذِبِينَ
Maksudnya; Alif laam miim. Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami Telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi? Dan Sesungguhnya kami Telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, Maka Sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan Sesungguhnya dia mengetahui orang-orang yang dusta. Al-Ankabut:1-3.
Nabi Sulaiman tatkala diberikan berbagai kelebihan, berkata;
قَالَ هَذَا مِنْ فَضْلِ رَبِّي لِيَبْلُوَنِي أَأَشْكُرُ أَمْ أَكْفُرُ وَمَنْ شَكَرَ فَإِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهِ وَمَنْ كَفَرَ فَإِنَّ رَبِّي غَنِيٌّ كَرِيمٌ
Maksudnya; "Ini termasuk kurnia Tuhanku untuk mencoba Aku apakah Aku bersyukur atau mengingkari (akan nikmat-Nya). dan barangsiapa yang bersyukur Maka Sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan barangsiapa yang ingkar, Maka Sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia".
Menjadi kewajipan kepada setiap manusia untuk bersyukur atas nikmat yang Allah swt berikan kepada kepada mereka. Manusia akan merasa gembira apabila menerima nikmat daripada Allah swt dan merasakan mereka disayangi dan dimuliakan oleh Allah swt. Firman Allah swt;
فَأَمَّا الْإِنسَانُ إِذَا مَا ابْتَلَاهُ رَبُّهُ فَأَكْرَمَهُ وَنَعَّمَهُ فَيَقُولُ رَبِّي أَكْرَمَنِ
Maksudnya; Adapun manusia apabila Tuhannya mengujinya lalu dia dimuliakan-Nya dan diberi-Nya kesenangan, Maka dia akan berkata: "Tuhanku Telah memuliakanku". Al-Fajr:15
Namun umat Islam yang beriman harus berhati-hati dan waspada, perlu menyedari dan merasakan bahawa nikmat kesenangan didunia ini bukan nikmat yang sebenarnya tetapi ia merupakan satu ujian dari berbagai ujian yang Allah berikan kepada manusia samada mereka ingat kepada Allah lalu bersyukur dengan nikmat tersebut dan Allah akan tambahkan lagi nikmatnya, atau sebaliknya mereka lupa lalu menjadi manusia yang sombong dan kufur kepada Allah swt dan mereka akan diberikan azab yang sangat berat. Firman Allah swt;
فَإِذَا مَسَّ الْإِنسَانَ ضُرٌّ دَعَانَا ثُمَّ إِذَا خَوَّلْنَاهُ نِعْمَةً مِّنَّا قَالَ إِنَّمَا أُوتِيتُهُ عَلَى عِلْمٍ بَلْ هِيَ فِتْنَةٌ وَلَكِنَّ أَكْثَرَهُمْ لَا يَعْلَمُونَ
Maksudnya;Maka apabila manusia ditimpa bahaya ia menyeru kami, Kemudian apabila kami berikan kepadanya nikmat dari kami ia berkata: "Sesungguhnya Aku diberi nikmat itu hanyalah Karena kepintaranku". Sebenarnya itu adalah ujian, tetapi kebanyakan mereka itu tidak Mengetahui. Al-Zumar:49.
Manusia biasanya apabila diuji dengan kepayahan dan kesusahan, mereka akan mudah ingat kepada Allah, lalu mereka bersabar, kembali kepadaNya dan meminta pertolongan kepadaNya. Sebaliknya apabila diuji dengan kesenangan dan kenikmatan, mereka mudah lupakan Allah. Firman Allah swt;
وَلَئِنْ أَذَقْنَا الْأِنْسَانَ مِنَّا رَحْمَةً ثُمَّ نَزَعْنَاهَا مِنْهُ إِنَّهُ لَيَؤُوسٌ كَفُورٌوَلَئِنْ أَذَقْنَاهُ نَعْمَاءَ بَعْدَ ضَرَّاءَ مَسَّتْهُ لَيَقُولَنَّ ذَهَبَ السَّيِّئَاتُ عَنِّي إِنَّهُ لَفَرِحٌ فَخُورٌ
Maksudnya; Dan jika kami rasakan kepada manusia suatu rahmat (nikmat) dari kami, Kemudian rahmat itu kami cabut daripadanya, Pastilah dia menjadi putus asa lagi tidak berterima kasih. Dan jika kami rasakan kepadanya kebahagiaan sesudah bencana yang menimpanya, nescaya dia akan berkata: "Telah hilang bencana-bencana itu daripadaku"; Sesungguhnya dia sangat gembira lagi bangga, Hud:9-11
Firman Allah swt;
وَإِذَا أَنْعَمْنَا عَلَى الْأِنْسَانِ أَعْرَضَ وَنَأَى بِجَانِبِهِ وَإِذَا مَسَّهُ الشَّرُّ فَذُو دُعَاءٍ عَرِيضٍ
Maksudnya; Dan apabila kami memberikan nikmat kepada manusia, ia berpaling dan menjauhkan diri; tetapi apabila ia ditimpa malapetaka, Maka ia banyak berdoa. Fussilat:51.
Orang yang diuji dengan diberikan kenikmatan, sekiranya mereka bersyukur, mereka akan mendapat kedudukan yang tinggi disisi Allah swt. Tetapi sebaliknya sekiranya merek kufur terhadap nikmat Allah mereka akan disiksa oleh Allah swt dengan azab yang sangat berat. Oleh itu janganlah kita terlalu seronok atau terlalu gembira apabila dianugerahkan nikmat kerana sebenarnya ia merupakan ujian dari Allah swt, janganlah sombong, janganlah lupa diri, janganlah menjadi seperti kacang lupakan kulit, sebaliknya sentiasalah bermuhasabah dan ingatlah Alllah supaya kita berjaya dengan ujian nikmat yang diberikan dan menjadi hamba yang bersyukur.
Ibnu Qayyim al-Juzi berkata; sesiapa yang bersabar dalam keadaan senang dan mewah dari melakukan maksiat, sesungguhnya ia telah selamat dari fitnah harta, sedangkan ia boleh melakukan maksiat dengan kesenangan yang dimiliki, maka ia mendapat pahala yang besar atas kesabaran tersebut.
assalamualaikum
Alhamdulillah.Tahniah buat semua warga kerja IKIM.fm atas usaha ini.